Kata Emosionalku


   Awalnya menulis karena menyalurkan emosional dari perasaan, lama-lama jadi kebiasaan.

Paru-paru menyempit, kunang-kunang menari di kepala, mata terpejam erat, diri tiada daya.  

Sudut" tulang bersinggungan,tertekan menekan kulit hingga sakit,dini malam udara menusuk ke dalam,lemah daya ku hapadi,menghayalmu apalagi.  

Masa lalu.layaknya hantu. tak dpt dipegang, tetapi ada berkeliaran. Menakutkan, ingin berlari, tapi harus dihadapi berani.  

Detak waktuku bernafas. mengores langit dikala gelap. gaduh dibayangi sepiku. cair di bawah pandangku. meledak dalam diriku. siapa Aku. #sajak  

Disusun rapih bersih tanpa noda, hingga tak terlihat disekeliling.padahal nampak dipelupuk. that's you man!  

Bulan nampak cantik ditemani dengan satu bintang, tapi buatku itu tak seimbang. #aduadu 

Hey bulan, senyummu malam ini sangat sempurna hamparan langit gelap diselimuti beberapa bayangan awan putih yang belum terlelap jua. 

Ditengah malam jumat,dibawah pohon belimbing, ku duduk diatas bumi menatap hamparan langit berwarna abu-abu,silau aku mlihat-mu sprti itu. 

Udara malam menusuk kulit dan masi dengan bulan aku bertanya, mengapa engkau sendiri?


Kau seperti bulan, kadang muncul dihadapan, kadang mengumpat dikegelapan. ku harap kau selalu menemaniku dikala kesendirian #sajak 

Rembulan dikala sunyi senyap brjalan prlahan, siapa peduli. jika engkau, aku peduli. #sajak  

Sejenak tak menyadarkan diri dari kehidupan, aku mulai bermimpi ganteng.  

Dia hanya bisa memandangi.diam tanpa kata seolah bersembunyi.seolah tak peduli.namun sungguh berarti. #sajak

Kapan kita bisa introspeksi? Bila yg ada hanya angkuh hati? Mungkin tak tersadar diri. Namun kita perlu belajar dari perbedaan ini.  

Hempasan angin menusuk jari-jemari. daun" bergerak mengikuti irama. lalulalang terekam dibidang prsegi panjang & tertangkaplah seseorang.  

Dunia baruku amatlah seru. tiada biru hatiku, maupun kelabu. tak perlu malu-malu atau pun mencoba hal baru.aku sulit membuka lembaran baru, apalagi saru.  

Semestaku berkata. Tuhan adalah empunya. Segala doa terjawabkan pada waktunya. Tenang saja.  

Doa-doa telah terkumpulkan. Diluruhkan. Tuhan. Jadi kenyataan. Kadang terkabulkan. Kadang tertundakan. Kadang digantikan.  

Hari-hari telah berlalu, jauhkan dari rasa pilu, hapus bayang semu, hilangkan rasa ragu, jadilah dirimu, datanglah padaku. #september #sajak  

Aku jadi merasa terpuruk diperangkap. sesuatu masih terasa gelap. wahai Semesta kuharap dia tangkap. agar semua daftarku terungkap. #sajak  

Hai coklat. manismu pekat. aku seperti terikat. melihatmu di habitat. tawamu ketat. diamku terlihat. #sajak  

Langit hitam kelabu. pertanda mata mulai sayu. diam kau disitu. ku kan singgah dimimpimu. wahai kamu. tiap malam ku merindu. #sajak  

Senang ku melihat, matamu terjerat, apa yang ku surat, tentang si coklat. aku sangat terpikat, ingin terikat, tapi apa boleh buat, dia minggat.  

Mencoba menghilang sekelebat. tapi tak dapat. Coklat telah menelan hasrat. aku menyurat. lalu mengumpat.

Komentar